Teras rumah Hafizh di daerah Sedati, sebuah sepeda tua menghadap rumah. Di sebelah kanan terdapat pintu. Ibu mondar-mandir membawa minuman. Gadis kecil datang ke teras dari arah utara dengan menaiki sepeda. Sebuah lampu berada di atap teras. Galih menaiki sepeda ke arah rumah.
Pelaku :
1. Hafizh , berumur 13 tahun, berpakaian compang-camping. Berwatak sabar, baik hati, rajin.
2. Galih, berumur 13 tahun, kaya, berpakaian bersih dan rapi. Berwatak suka menolong orang.
3. Gadis kecil, berumur 09 tahun, suka bersepeda. Berwatak sombong, keras kepala.
4. Ibu, berumur 31 tahun, tinggi sekitar 170 cm, berambut lurus. Berwatak sopan, ramah.
Sinopsis
Pagi itu di akhir pekan, Hafizh dan ibunya berada di ruang tamu di rumah sederhananya. Datang seorang gadis kecil dari arah utara menuju ke rumah, yang merupakan saudara perempuan Hafizh. Tak lama kemudian datang Galih menuju rumah Hafizh menaiki sepeda. Hafizh bercerita kepada Galih tentang kesulitannya dengan pembayaran sekolah. Galih tidak tega dengan keadaan Hafizh, akhirnya Galih membantu Hafizh.
Hafizh : (Menghampiri ibunya dan duduk disampingnya) “Bu,
sudah tiga bulan saya menunggak pembayaran uang
sekolah, kemarin saya ditegur oleh bagian
administrasi untuk segera melunasi pembayaran uang
sekolah.”
Ibu : “Sabarlah nak, Ibu belum ada uang.”
Hafizh : “Tapi bagaimana jika saya tidak dibolehkan mengikuti
ulangan, Bu?”